Nama : Aang Sobari Saeful Risal
NIM : 16360012
Makul : Filsafat Ilmu
Pengampu : Bpk. Muhrisun, M.Ag., M.SW.
TUGAS!!!
1. Jelaskan
kembali tiga bentuk kesesatan berfikir dengan bahasa anda
2. berikan tiga
contoh kesasatan berfikir untuk mendukung penjelasan anda
JAWABAN
Tiga bentuk
kesesatan berfikir diantaranya sebagai berikut :
Pertama, kesesatan
berfikir yang terjadi karena subyek jarang melakukan apa yang difikirkannnya
sendiri, tetapi melakukan apa yang dikatakan atau dilakukan oleh orang lain.
Biasanya hal ini dilakukan untuk mencari aman atau melindungi diri sendiri dari
ancaman atau memang ada suatu hal yang memaksa subyek untuk tidak leluasa
berkata atau bertingkah laku yang tidak
sesuai dengan apa yang difikirkannya. Orang seperti ini biasannya
terpengaruh oleh faktor lingkungan keluarga dan
sekitar yang tidak sejalan
dengan pemikirannya dan mau tidak mau subyek harus melakukan apa yang
diinginkan oleh orang lain layaknya robot berjalan.
Contohnya
ada seseorang yang terkena ancaman yang kemudian di wawancarai terhadap suatu
kasus yang menimpa dirinya, jika orang tersebut mengatakannya dengan jujur maka
akan terjadi sesuatu hal yang berbahaya bagi dirinya, maka untuk menyelamatkan
dirinya dari bahaya ancaman tersebut, orang tersebut mengatakan hal yang
bertentangan dengan apa yang sebenarnya diketahuinnya. Dengan kata lain ia
berbohong demi mencari aman dan menyelamatkan dirinya.
Kedua, kesesatan ini terjadi karena subyek berpura-
pura memikirkan suatu hal yang pada faktanya subyek tidak menggunakan kemampuan
berfikirnya secara keseluruhan namun seakan-akan sangat menghargai rasio.
Rasionalitasnya muncul hanya sebagai tekhnik berbicara agar terlihat seolah –
olah nyata yang padahal itu hanyalah buatan semata tanpa pernah menjadi nyata.
Dimana subjek seperti ini juga tidak mendengarkan sungguh alasan orang lain,
kecuali mengikuti rasa humor, kepentingan atau kelompoknya sendiri.
Misalnya
seorang pengacara yang tahu benar bahwa dia sedang berada di pihak yang salah,
dan mau tidak mau harus membela dan menutupi kesalahan kliennya. Maka dia
berusaha keras bagaimana caranya agar kliennya tidak di pandang salah dimata
orang lain. Yang nanti walaupun pada akhirnya pun kliennya tersebut terbukti
bersalah.
Ketiga , kesesatan
ini terjadi karena subyek tidak terbuka dalam melihat persoalan dengan wawasan
yang luas, hanya terpaku pada suatu hal yang dirasanya paling benar, dalam
artian fanatik terhadap suatu hal. Terpaku hanya pada pendapat atau pendekatan
tertentu, orang tertentu atau sumber tertentu. Golongan seperti ini menggunakan
rasionya dengan baik, tetapi Karena faktor fanatik yang sudah tertanam di dalam
diri subyek tersebut maka ketika di tanya mengenai suatu persoalan , dia tidak
mampu menjawab dan menjabarkannya dengan luas karena terlalu berpatok hanya
pada ketentuan yang sudah tertanam di dalam cara subyek tersebut berfikir,
subyek seakan- akan terpasung dengan
pemikirannya yang hanya berhenti pada satu keyakinan yang tidak mau berkembang
dan menyesuaikan terhadap suatu problematika yang baru.
Contohnya
ketika seorang tokoh agama mempublikasikan dirinya sebagai ahli agama dan
merasa bahwa hanya dirinyalah yang paling benar terhadap ajaran agama yang
dianutnya, bahkan tidak malu lagi untuk mengatakan bahwa selain yang mengikuti
golongan dan ajarannya di anggap salah dan sesat. Hal tersebut terjadi karena
kedangkalan befikir seorang tersebut dan tidak mau melihat dan
menyesuaikan permasalahan baru yang
terjadi di masyarakat sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa pesan saya jadilah orang yang jujur. Jangan jadi orang yang plagiat yang tidak mencantumkan sumber referensinya.
Kritik dan Saran sangat saya butuhkan, Demi menciptakan sesuatu yang sangat berguna dan bermanfaat Fiddunya Wal Akhiroh