Sabtu, 17 Februari 2018

SOAL UAS MAKUL FILSAFAT ILMU



Nama          : Aang Sobari Saeful Risal
NIM            : 16360012
Makul         : Filsafat Ilmu
Pengampu  : Bpk. Muhrisun, M.Ag., M.SW.

TUGAS!!!
1. Jelaskan kembali tiga bentuk kesesatan berfikir dengan bahasa anda
2. berikan tiga contoh kesasatan berfikir untuk mendukung penjelasan anda

JAWABAN
Tiga bentuk kesesatan berfikir diantaranya sebagai berikut :
Pertama, kesesatan berfikir yang terjadi karena subyek jarang melakukan apa yang difikirkannnya sendiri, tetapi melakukan apa yang dikatakan atau dilakukan oleh orang lain. Biasanya hal ini dilakukan untuk mencari aman atau melindungi diri sendiri dari ancaman atau memang ada suatu hal yang memaksa subyek untuk tidak leluasa berkata atau bertingkah laku yang tidak  sesuai dengan apa yang difikirkannya. Orang seperti ini biasannya terpengaruh oleh faktor lingkungan keluarga dan  sekitar   yang tidak sejalan dengan pemikirannya dan mau tidak mau subyek harus melakukan apa yang diinginkan oleh orang lain layaknya robot berjalan.
Contohnya ada seseorang yang terkena ancaman yang kemudian di wawancarai terhadap suatu kasus yang menimpa dirinya, jika orang tersebut mengatakannya dengan jujur maka akan terjadi sesuatu hal yang berbahaya bagi dirinya, maka untuk menyelamatkan dirinya dari bahaya ancaman tersebut, orang tersebut mengatakan hal yang bertentangan dengan apa yang sebenarnya diketahuinnya. Dengan kata lain ia berbohong demi mencari aman dan menyelamatkan dirinya.
Kedua,  kesesatan ini terjadi karena subyek berpura- pura memikirkan suatu hal yang pada faktanya subyek tidak menggunakan kemampuan berfikirnya secara keseluruhan namun seakan-akan sangat menghargai rasio. Rasionalitasnya muncul hanya sebagai tekhnik berbicara agar terlihat seolah – olah nyata yang padahal itu hanyalah buatan semata tanpa pernah menjadi nyata. Dimana subjek seperti ini juga tidak mendengarkan sungguh alasan orang lain, kecuali mengikuti rasa humor, kepentingan atau kelompoknya sendiri.
Misalnya seorang pengacara yang tahu benar bahwa dia sedang berada di pihak yang salah, dan mau tidak mau harus membela dan menutupi kesalahan kliennya. Maka dia berusaha keras bagaimana caranya agar kliennya tidak di pandang salah dimata orang lain. Yang nanti walaupun pada akhirnya pun kliennya tersebut terbukti bersalah.
Ketiga , kesesatan ini terjadi karena subyek tidak terbuka dalam melihat persoalan dengan wawasan yang luas, hanya terpaku pada suatu hal yang dirasanya paling benar, dalam artian fanatik terhadap suatu hal. Terpaku hanya pada pendapat atau pendekatan tertentu, orang tertentu atau sumber tertentu. Golongan seperti ini menggunakan rasionya dengan baik, tetapi Karena faktor fanatik yang sudah tertanam di dalam diri subyek tersebut maka ketika di tanya mengenai suatu persoalan , dia tidak mampu menjawab dan menjabarkannya dengan luas karena terlalu berpatok hanya pada ketentuan yang sudah tertanam di dalam cara subyek tersebut berfikir, subyek  seakan- akan terpasung dengan pemikirannya yang hanya berhenti pada satu keyakinan yang tidak mau berkembang dan menyesuaikan terhadap suatu problematika yang baru.
Contohnya ketika seorang tokoh agama mempublikasikan dirinya sebagai ahli agama dan merasa bahwa hanya dirinyalah yang paling benar terhadap ajaran agama yang dianutnya, bahkan tidak malu lagi untuk mengatakan bahwa selain yang mengikuti golongan dan ajarannya di anggap salah dan sesat. Hal tersebut terjadi karena kedangkalan befikir seorang tersebut dan tidak mau melihat dan menyesuaikan  permasalahan baru yang terjadi di masyarakat sekitar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa pesan saya jadilah orang yang jujur. Jangan jadi orang yang plagiat yang tidak mencantumkan sumber referensinya.

Kritik dan Saran sangat saya butuhkan, Demi menciptakan sesuatu yang sangat berguna dan bermanfaat Fiddunya Wal Akhiroh